Debt to Income Ratio (DTI) adalah nilai rasio yang digunakan untuk melihat apakah pembayaran cicilan utang per bulan sebanding dengan pendapatan bulanan seseorang. Rasio ini umumnya digunakan oleh lembaga keuangan untuk menilai kemampuan seseorang dalam membayar utang. DTI dihitung dengan membagi total pembayaran utang bulanan dengan pendapatan bulanan. Semakin rendah rasio ini, semakin baik kemampuan seseorang dalam membayar utangnya.
DTI merupakan salah satu faktor penting yang dipertimbangkan oleh pemberi pinjaman saat memutuskan persetujuan pinjaman. Rasio ini memberikan gambaran tentang seberapa besar bagian dari pendapatan bulanan yang digunakan untuk membayar utang, sehingga dapat mempengaruhi keputusan pemberian pinjaman.
Penggunaan DTI tidak hanya terbatas pada individu, tetapi juga dapat diterapkan pada perusahaan. Rasio ini membantu dalam mengevaluasi kemampuan perusahaan untuk membayar utangnya dari pendapatan yang dihasilkan.
Dengan demikian, DTI merupakan indikator penting yang digunakan untuk menilai kesehatan keuangan individu maupun perusahaan, serta menjadi faktor penentu dalam proses pemberian pinjaman.
Rumus Debt to Income Ratio (DTI)
DTI dihitung menggunakan rumus berikut:
Debt to Income Ratio (DTI) = ( Total cicilan per bulan : Total pendapatan per bulan) × 100%
Langkah-langkah Menghitung DTI
Berikut adalah langkah-langkah sederhana untuk menghitung DTI:
- Menghitung Tagihan Bulanan:
- Sewa bulanan atau cicilan biaya rumah
- Biaya tunjangan anak atau bulanan
- Biaya pendidikan, mobil, serta pinjaman bulanan lainnya
- Pembayaran kartu kredit setiap bulan (gunakan pembayaran minimum)
- Membagi Total Tagihan dan Pendapatan Kotor:
- Bagi total tagihan bulanan dengan pendapatan kotor per bulan (sebelum pajak).
- Hasil DTI:
- Hasil DTI akan berupa persentase. Semakin rendah DTI, semakin kecil kemungkinan mendapatkan pinjaman, dan sebaliknya.
Klasifikasi Besar Nilai Debt to Income Ratio
Setelah melakukan perhitungan Debt to Income Ratio (DTI), persentase DTI dapat memberikan informasi yang penting. Setiap nilai DTI memiliki arti dan kondisi masing-masing. Sebagai contoh, jika angka DTI yang diperoleh adalah 10%, maka 10% dari total pendapatan digunakan untuk membayar hutang. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai klasifikasi besar nilai debt to income ratio:
- Nilai DTI di bawah 35%
Jika nilai DTI berada di bawah 35%, dapat dikatakan bahwa nilai ini ideal. Ini menunjukkan bahwa pembayaran hutang sesuai dengan pendapatan yang diterima. Pemberi hutang biasanya lebih mudah percaya untuk memberikan pinjaman kepada individu dengan angka DTI di bawah 35%. Meskipun angka ini bervariasi untuk masing-masing lembaga, umumnya patokan yang digunakan adalah 35%.
- Nilai DTI antara 35% hingga 49%
Jika nilai DTI berada di antara 35% hingga 49%, dapat dikatakan bahwa nilai ini kurang ideal namun masih bisa diperbaiki. Langkah yang dapat diambil adalah mengontrol pengeluaran dan berupaya untuk menurunkan nilai ini menjadi di bawah 40%. Dengan nilai DTI seperti ini, masih ada kemungkinan untuk memenuhi syarat untuk mendapatkan pinjaman. Pada kondisi ini, pemberi hutang dapat mengajukan syarat atau perjanjian tambahan.
- Nilai DTI di atas 50%
Jika nilai DTI berada di atas 50%, dapat dikatakan bahwa nilai ini termasuk ke dalam kondisi yang tidak ideal. Hal ini menunjukkan adanya ketidakseimbangan antara pengeluaran atau hutang dengan pendapatan. Pada angka ini, biasanya seseorang mengalami kesulitan untuk membayar cicilan sehingga sulit untuk mendapatkan pinjaman.
Dengan memahami klasifikasi besar nilai DTI, individu dapat mengevaluasi kesehatan keuangan mereka dan mengambil langkah-langkah yang sesuai untuk memastikan bahwa pembayaran hutang tetap terkendali sesuai dengan pendapatan yang diterima.
Cara Menurunkan Debt to Income Ratio
Tidak dapat disangkal bahwa memiliki nilai DTI yang rendah akan membuat seseorang lebih mudah mendapatkan pinjaman. Namun, jika nilai DTI terlalu tinggi, langkah-langkah tertentu perlu diambil untuk menurunkan nilai ini. Berikut adalah beberapa cara yang dapat digunakan untuk menurunkan nilai DTI:
- Mengurangi Nominal Hutang
Untuk menurunkan nilai DTI, dapat dilakukan dengan mengurangi nominal hutang. Semakin kecil nominal hutang yang dimiliki, maka nilai DTI akan secara otomatis juga semakin rendah. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi nilai ini, yaitu:
- Cara pertama adalah dengan mengurangi sifat konsumtif. Membeli hanya sesuai dengan kemampuan dan berhenti menggunakan kartu kredit. Kemudahan penggunaan kartu kredit dapat membuat seseorang terjerat hutang akibat sifat konsumtifnya, yang akan menambah jumlah hutang bulanan.
- Cara kedua adalah dengan memperpanjang cicilan dengan bunga rendah. Semakin panjang tenor, maka hutang yang harus dibayar per bulan juga akan turun.
- Meningkatkan Total Pendapatan
Untuk menurunkan nilai DTI, dapat dilakukan dengan meningkatkan total pendapatan. Semakin besar total pendapatan, maka nilai DTI juga akan semakin kecil. Hal ini dapat diatasi dengan mengajukan kenaikan gaji, mencari pekerjaan sampingan, atau mendapatkan penghasilan tambahan lainnya.
Dengan menerapkan langkah-langkah di atas, seseorang dapat secara proaktif menurunkan nilai DTI-nya, sehingga memperbaiki kesehatan keuangan pribadi dan memperoleh kemungkinan yang lebih baik dalam mendapatkan pinjaman di masa depan.
Menghitung debt to income ratio adalah langkah penting untuk menilai kelayakan seseorang atau perusahaan dalam mengelola utang. Semakin rendah DTI, semakin baik, karena menunjukkan bahwa pendapatan mencukupi untuk membayar utang. Memahami dan memonitor DTI dapat membantu mengambil keputusan keuangan yang lebih bijak dan menjaga kesehatan keuangan secara keseluruhan. Ingin menghitung DTI dengan jauh lebih mudah? Ascore dari Amartha adalah solusinya.
Ascore by Amartha menyediakan alat dan analisis yang efektif untuk menghitung dan menganalisis debt to income ratio. Platform ini menggunakan teknologi canggih dan data yang akurat untuk memberikan informasi yang relevan dan mendalam tentang kelayakan kredit pelanggan.
Manfaat Menggunakan Ascore by Amartha untuk Debt to Income Ratio
- Pengambilan Keputusan yang Terinformasi: Ascore by Amartha memberikan informasi yang relevan dan mendalam tentang debt to income ratio pelanggan, memungkinkan bisnis untuk membuat keputusan kredit yang terinformasi.
- Efisiensi: Platform ini mempercepat proses penghitungan debt to income ratio dengan mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk mengumpulkan dan menganalisis informasi.
- Akurasi: Ascore by Amartha menggunakan teknologi canggih dan analisis data untuk memberikan informasi yang akurat tentang kelayakan kredit pelanggan.
- Keamanan Data: Platform ini menjaga keamanan data pelanggan dengan menggunakan teknologi enkripsi yang kuat, sehingga melindungi informasi keuangan yang sensitif.
Debt to income ratio adalah metrik penting dalam menilai kelayakan kredit dan risiko yang terkait dengan pemberian pinjaman. Ascore by Amartha menyediakan solusi yang efisien dan akurat untuk menghitung dan menganalisis debt to income ratio. Dengan menggunakan teknologi canggih dan analisis data, Ascore by Amartha membantu bisnis dalam mengambil keputusan kredit yang lebih baik dan memastikan keamanan data pelanggan.